Saturday, June 05, 2010

Episode #7: Melihat Laut, Menuju Pulau

Sangat awal sekali saya membuat jeda untuk proyek June Blogging Series ini. Bukannya apa-apa tapi kadang-kadang berondongan kegiatan yang datang bertubi-tubi dan semuanya menuntut untuk segera diselesaikan membuat pikiran saya lelah juga. Akhirnya minggu ini saya memutuskan untuk melihat laut menuju pulau.

Tak ada persiapan apapun, langsung jalan. Ini adalah perjalanan pertama saya di mana jalan-jalan tanpa reservasi apapun, tinggal bawa baju dan uang secukupnya, langsung jalan tanpa ada orang yang sudah menjemput atau sekadar memesankan penginapan. Weekend ini memang saya pengen melihat laut dan karena laut paling dekat dari tempat tinggal saya adalah teluk Jakarta, maka saya putuskan untuk pergi saja ke Pulau Seribu.

Beberapa hari sebelumnya ada teman saya yang ditag sebuah foto tentang panorama Pulau Tidung, pulau terbesar dari gugusan pulau di Kepulauan Seribu. Setelah saya tanya sama mbah Google ternyata dari gambar-gambar yang muncul memang menarik sekali untuk dikunjungi, dan tentu saja, foto-foto. Dari gambar-gambar itu saya ketahui bahwa pulau tersebut tidak terlalu besar, air lautnya berwarna biru, hijau, dan kombinasinya, serta ada jembatan menarik yang menghubungkan antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Wah menarik sekali kelihatannya, begitu pikir saya.

Karena niatan awalnya ingin mengasingkan diri dari kebisingan ibukota, menyingkir sejenak dari keruwetan kerjaan, dan menjauh sebentar dari rutinitas, saya memberanikan diri mengoordinasi beberapa teman yang menurut saya asik diajak jalan. Orang-orang yang saya tawari untuk ikutan (paling tidak menurut saya) adalah orang-orang yang tidak lelet, mau diajak jalan-jalan 'susah', memiliki humor yang baik, agak 'gila', dan mau patungan kalau bayar apa-apa artinya mau berbagi dan tidak berusaha untuk mengeksklusifkan diri. Biasanya sih saya suka jalan sendiri, tapi karena alasan budget yang pas-pasan, pergi ramai-ramai jelas membuat biaya lebih murah.

Membawa baju dan uang secukupnya, obat-obatan untuk jaga-jaga, buku yang menarik untuk mengisi waktu luang dan membunuh kebosanan di perjalanan, dan cemilan yang enak buat nyam-nyam pengganjal perut merupakan langkah standar yang selalu saya lakukan sebelum bepergian. Kali ini saya membawa bukunya Yoris Sebastian yaitu Oh My Goodness, Buku Pintar Seorang Creative Junkies dan buku terbarunya Raditya Dika yaitu Marmut Merah Jambu. Alasannya sederhana, saya bawa bukunya Yoris karena memang tujuan saya ke laut adalah untuk braindstorming ide, merilekskan pikiran sementara, sambil menggali ide-ide kreatif untuk menulis blog edisi June Blogging Series dan sekaligus (kalau bisa) ide untuk buku saya. Saya bawa bukunya Raditya juga karena alasan sederhana yaitu karena buku itu baru terbit dan saya pikir sekali-kali kita patut untuk belajar bodoh dari suatu hal untuk bisa mengerti apa artinya menjadi pandai. Tahu kan maksud saya?

Menuju ke tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi memang sangat exited. Saya selalu menyambutnya dengan suka cita, berdebar-debar apa yang bakal saya temui di tempat asing tersebut, siapa yang bakal saya temui dan kenal di wilayah asing itu. Dan karena dari awal memang tidak ada persiapan, tidak ikutan paket tour yang banyak ditawarkan akhir-akhir ini, maka asumsi kita jika toh tidak kebagian rumah penduduk untuk penginapan, kita akan tidur di pantai, atau di masjid, atau di emper sekolahan, atau di mana saja yang penting bisa tidur. Hal itu karena jika sudah menjejak pulau, kapal yang ada untuk membawa balik kita ke Pelabuhan Muara Angke baru ada lagi besok pagi. Jadi mau tidak mau harus menginap semalam di pulau.

Dari internet saya ketahui bahwa untuk menuju Pulau Seribu, akomodasi yang paling murah adalah naik perahu nelayan dari Pelabuhan Muara Angke. Dan menurut info dari teman-teman gosip yang suka keluyuran juga, perahu tersebut berangkatnya pukul enam pagi. Waduh pagi sekali. Makanya jam empat saya dan teman-teman sudah merencanakan untuk bersiap-siap berangkat, agar jam setengah enam sudah standby di pelabuhan.

Ok, sampai di sini dulu postingan kali ini. Cerita selanjutnya akan saya beri subjudul Cerita Pulau, yang akan berisi kisah keluyuran saya di Kepulauan Seribu. Saat ini saya mau menikmati dulu keindahan laut pada pagi hari. Keep stay tune ;=)

4 comments:

  1. Selamat menikmati keindahan alam Indonesia
    Kalo ada waktu jangan lupa main ke Ambon

    ReplyDelete
  2. wah iya Pak Agus, terima kasih kunjungan dan undangannya. Ini saya lagi nabung buat beli kamera SLR biar bisa ceprat-cepret dan biar bisa beli tiket pesawat ke Ambon yang ternyata mahalnya minta ampun hehehe ;=)

    ReplyDelete
  3. jgn lupa foto2nya, no pict = hoax. hehehehhe.....

    ReplyDelete
  4. ditunggu ya Jifun, ntar tetep diuplod kok hehehe

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...