Wednesday, April 28, 2010

'Buku yang Baik' Berbuah Hadiah Buku

Minggu kemarin saya iseng-iseng menanggapi pengumuman yang dilakukan oleh teman 'ketemu di facebook' yang mengatakan kalau ada yang berminat menulis harapan terhadap suatu buku yang dia tawarkan akan mendapatkan buku yang dimaksud, lengkap dengan tanda tangan penulisnya. Teman tersebut bernama Rampa Maega. Berasal dari Tanah Toraja, Sulawesi Selatan. Seorang kristiani yang 'jatuh cinta' dengan sosok Nabi Muhammad SAW. Pengumuman tersebut seperti ini bunyinya "Buat teman2 yang ingin mendapatkan novel Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan Hujan (by Tasaro GK), silakan kirimkan catatan pendek tentang harapan atau yg sejenisnya pada buku ini ke inbox FB saya. 5 catatan 'terbaik' akan mendapatkan 1 novel M,LPH lengkap dengan TTD penulisnya dan akan dikirimkan langsung ke alamat masing2. ... Gratiisss..!!! Ditunggu hingga Senin pagi, 19 Apr 2010.'' Pengumuman itu diposting tanggal 17 April 2010 jam 10.03 pagi.

Karena berbagai kesibukan pekerjaan, saya baru bisa membuat tulisan hari Senin pagi tanggal 19 April 2010, sehabis sholat subuh. Mendekati deadline pula. Saya sudah berpikir bahwa periode kompetisi ini akan terlewatkan karena saya baru akan mengikutinya secara mendadak. Namun begitu akhirnya saya putuskan untuk ikut saja. Memang benar kalau ada istilah bahwa necessity is the mother of invention. Maka, di saat-saat genting seperti itulah mungkin otak saya jadi bekerja agak sedikit maksimal demi mengakuisisi apa yang disebut sebagai naluri kompetitif. Tulisan itu berjudul Buku yang Baik. Dan inilah tulisan saya yang saya ikutan untuk menanggapi tantangan dari Rampa Maega.
Buku yang Baik

Saya suka membaca sejak kecil. Kebiasaan ini terus termobilisasi hingga akhirnya menjadi kebutuhan hidup layaknya makan, minum, dan buang air. Berangkat dari kesukaan akan bahan bacaan dan (beberapa kali) memberikan review untuk sebuah buku, saya jadi sering beranalisis tentang indikasi sebuah buku dikatakan baik melalui cetakan pertama. Mengapa? Karena cetakan pertama merupakan representasi dari kinerja tiga elemen yang menjadi 'dalang' terbitnya sebuah buku. Penulis yang menyajikan konsep cerita, editor yang memberikan koreksi, dan penerbit yang berlaku sebagai akselerator. Maka saya agak mempertanyakan kredibilitas sebuah buku berikut kru di belakangnya jika di cetakan pertama banyak terjadi kesalahan teknis baik salah ketik, salah ejaan, salah tanda baca, dan lain-lain.

Mengikuti proses penulisan novel Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan melalui blog Tasaro GK rasa-rasanya buku ini dipersiapkan dengan serius. Soal kualitas, saya belum tahu karena belum membacanya. Mengingat subyek yang dibahas adalah sosok yang 'agung', di luar masalah teknis yang saya sebutkan di atas, saya hanya berharap bahwa deskripsi dalam buku ini tidak berpotensi menggiring pembaca (Muslim) justru menisbatkan atau mengagungkan secara berlebihan sosok Muhammad sebagai Nabi daripada Allah SWT sebagai Rabb seluruh alam semesta. Buku-buku tipe seperti ini hanya berpotensi menjadi dua macam, menggiring kepada kecintaan dan penguatan iman Islam atau malah berpotensi menyesatkan dan mendorong pada pengkhultusan seorang 'utusan'. Termasuk golongan yang manakah novel ini? Ah, saya tak sabar untuk segera membacanya.
Itulah tulisan yang saya kirimkan. Dan kira-kira dua jam setelah saya kirim di inbox Rampa Maega, saya mendapat notivikasi di facebook yang mengatakan kalau nama Adie Riyanto merupakan salah satu penerima buku tersebut. Wah senang sekali rasanya mendapatkan buku yang baru saja dilempar di pasaran. Bertanda tangan penulisnya pula. Beginilah berita gembira itu hadir "Selamat kpd Axn Azhar, Indra J. Santoso, Wianti Aisyah, Dedi Setiawan, & Adie Riyanto. Masing2 akan mendapatkan satu novel Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan by Tasaro Gk. Silakan mengirimkan alamat lengkap beserta nomor tlpn yang bisa dihubungi ke inbox FB saya. Terima kasih buat partisipasi teman2 semua dan mohon maaf bila ada yang kurang berkenan."

Dan, dengan ajaibnya dua hari setelah pengumuman, novel bertanda tangan itu sampai juga ke tangan saya. Inilah buku tersebut.
Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan
(baru saja diberi baju)

Menanti untuk dibaca dan diapresiasi

Sebenarnya buku-buku di kamar saya masih banyak yang belum (sempat) terbaca. Biasanya saya selalu membuat antrian buku mana yang dibaca lebih dulu. Tapi, karena buku ini saya rasa masih 'hangat' dan sepertinya menarik untuk dibaca, akhirnya antrian menjadi tergeser sedikit setelah buku ini datang.

Saya belum tahu apakah kesan yang akan saya dapat. Paling tidak jika bukunya tidak menarik, buku itu akan tetap saya perlakukan dengan baik. Saya pernah tahu seseorang yang ketika membaca buku dan buku tersebut karya penulis terkenal, namun karena isinya sangat banyak terdapat kesalahan tulis, salah cetak, salah ejaan, dan kesalahan editorial yang lain, buku yang ia baca langsung dilempar ke tempat sampah. Dan tahukah kamu kalau buku tersebut bertanda tangan penulisnya pula. Sayang banget kan sebenarnya. Tulisan itu bisa dibaca di sini. Semoga hal-hal seperti itu tidak akan terjadi dalam kehidupan saya.

Spesial untuk Adie Riyanto
(jangan ngiri ya semuanya)

Dengan datangnya buku ini, selain membawa pemikiran tentang kegiatan membaca yang akan saya lakukan ke depan, juga memberikan sentilan terhadap kelangsungan kehidupan kreatif yang saya jalani. Saya jadi bertanya-tanya, kapan buku saya selesai ditulis ya? Sebuah tamparan personal yang (kadang) menyakitkan ketika berhadapan dengan kenyataan. Sering saya malam-malam sebelum tidur masih disibukkan dengan pemikiran seperti ini, berhari-hari.

Melihat proses kreatif yang dilakukan oleh teman-teman saya (dari status yang mereka tulis di facebook) saya jadi agak sedikit iri dengan produktivitas yang mereka miliki. Setidaknya ada tiga atau empat orang yang draft tulisannya sudah siap untuk dicetak menjadi buku. Bahkan ada yang sudah tinggal menunggu waktu edar saja. Mantab sekali. Mungkin, saya sedang disibukkan dengan kerjaan kantor sehingga sering mengabaikan apa yang menjadi kesukaan saya yaitu menulis. Ditambah lagi persiapan masuk kuliah lagi juga cukup menyita waktu untuk menulis.

Tapi, biar bagaimanapun, saya tetap akan berusaha untuk menyelesaikan apa yang sudah saya rencanakan yaitu menulis. Fokus, tekun, dan bekerja keras. Itu mungkin jawaban dari ini semua. Saya hanya berharap bahwa kriteria 'buku yang baik' seperti saya tulis di atas bisa juga saya wujudkan.

Selain membaca, saat ini saya lagi konsentrasi untuk mengikuti lomba blog yang diadakan oleh Neso Indonesia. Siapa tau kalau menang saya bisa ikut mencicipi kuliah di Belanda. Yah, namanya juga ikhtiar, semoga saja saya bisa. Amin. Tulisan saya yang diikutkan lomba bisa dibaca di sini. Silakan tinggalkan komentar, tanggapan, atau apalah. Semoga berkenan.

Sekarang saatnya untuk berproses kreatif. Semoga banyak ide bermunculan datang. Terima kasih sekali lagi untuk Rampa Maega dan Tasaro Gk untuk hadiah bukunya.

PS: pada saat menulis catatan ini, saya sudah menikmati buku Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan sampai dengan halaman 76, bab 12. Desas Desus.

12 comments:

  1. hi salam kenal yah...^^
    maaf saya salah satu yg iri sebenarnya...
    (saking irinya sampai hrs comment, biar irinya nyampe...hehehe)

    ReplyDelete
  2. @ Sukmawati Fuad : hehehe, selamat ber-ngiler ria ya. Salam kenal juga. Cheers!!! ;=)

    ReplyDelete
  3. saya belum baca buku ini.. kalau pengarang buku tersebut Tasaro GK ane pernah baca yang judulnya galaksi kinanthi. bagus juga..

    bisa jadi referensi tuk beli buku ini..

    ReplyDelete
  4. aq mau dong bukunya.. hehehe...
    ngarep mode on..

    ReplyDelete
  5. kurang suka membaca tapi like writer,,, :)

    ReplyDelete
  6. Wah, Bung Adie, dirimu selalu selangkah lebih maju.

    ReplyDelete
  7. @ wibisono dan vikhi : silakan ditemukan di toko buku atau perpustakaan terdekat. Keep on reading ;=)

    @ accan : like writer or like writing? hehehe

    @ Puguh : hahaha hanya lebih dulu membaca sinyal kesempatan dan berusaha untuk tidak melewatkannya begitu saja. Dirimu pun juga bisa sebenarnya. ;=)

    Terima kasih kunjungannya temans ;=)

    ReplyDelete
  8. Duh enak banget ya baca buku dapet buku, mau dong mas hehehe :D

    ReplyDelete
  9. @ Pecinta Kuliner : hahahaha add dulu facebook saya, trus ikuti tulisan saya, biasanya ada pengumuman bagi-bagi buku gratis. Ada kuisnya tapi ya hehehe ;=)

    ReplyDelete
  10. Haha... baru baca postingan ini. Sebuah ide 'iseng' yang semoga bermanfaat. Yang membuat terkesan adalah kalimat2 terakhir di catatan pendekmu itu (mulai dari 'saya hanya berharap deskripsi dst...). Kalimat2 terakhir yang juga dipilih terakhir2 di antara catatan2 yang masuk..:)

    Jadi sudah tamat berapa kali bukunya? :D

    ReplyDelete
  11. @ kak Rampa : hehehe terima kasih apresiasinya ;=)

    hadewh, saya baru sampai halaman 300 ni, sekarang beranjak ke bab 42. Rahasia Yim. tebel banget bukunya, bahasanya juga agak berat dikit, hehehe ;=)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...