Monday, April 06, 2009

The Tales of Beedle The Bard: Dongeng J.K. Rowling Pasca Harry Potter

The Tales of Beedle The Bard. Begitulah judul buku karya J.K. Rowling yang baru saja diterbitkan. Buku dongeng yang ditulis dan diilustrasi sendiri oleh Rowling tersebut menunjukkan bahwa energi kreatifnya tak serta merta surut setelah buku pamungkas Potter mengakhiri kisah bocah penyihir itu.

Bagi yang sudah membaca buku ke tujuh Harry Potter yaitu Harry Potter and The Deathly Hallows, pasti tak asing dengan karya teranyar J.K. Rowling di atas. Ya, The Tales of Beedle The Bard merupakan sebuah buku yang disebutkan dalam the Deathly Hallows, diwariskan oleh Profesor Albus Dumbledore kepada Hermione Granger sebagai suatu sarana atau petunjuk untuk menumpas penyihir hitam paling jahat yang pernah ada di dunia, Lord Voldemord.

Sebagai sebuah buku dongeng, The Tales of Beedle The Bard tak ubahnya sebuah buku dongeng yang sering dibacakan untuk anak-anak Muggle-- komunitas non-penyihir-- di mana tersimpan pesan bahwa kebaikan akan mendapatkan ganjaran dan kejahatan akan mendapat hukuman yang setimpal. Kisah-kisah penyihir masih menjadi acuan karyanya kali ini. Kisah-kisah seperti Sang Penyihir dan Kuali Melompat, Air Mancur Mujur Melimpah, Penyihir Berhati Berbulu, Babbity Rabbity dan Tunggul Terbahak, serta Kisah Tiga Saudara menghiasi buku dongeng setebal 144 halaman yang di Indonesia diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama.

Selain kisah-kisah menarik, buku ini dilengkapi dengan catatan dari Profesor Albus Dumbledore mengenai riwayat dan pandanganpenyihir paling hebat di dunia saat ini tersebut mengenai masing-masing kisah berkenaan dengan pengaruhnya dalam dunia komunitas sihir. Kisah Sang Penyihir dan Kuali Melompat serta Air Mancur Mujur Melimpah merupakan kisah yang sempat membuat sebagian komunitas sihir resah di mana terdapat kisah yang bercerita tentang pro-Muggle, suatu hal yang sangat dihindari oleh komunitas sihir yang berpendapat bahwa darah murni merupakan konsepsi yang harus dijunjung tinggi dan bahwa sihir hanya pantas diajarkan kepada keluarga yang mempunyai darah penyihir secara turun temurun. Muggle merupakan kelompok yang perlu disingkirkan dari komunitas sihir. Keluarga Malfoy adalah salah satu yang mendukung konsep darah murni ini dan menganggap bahwa dongeng-dongeng yang berkisah pro-Muggle sudah selayaknya untuk disingkirkan dari perpustakaan Hogwarts.

Kisah Penyihir Berhati Berbulu merupakan kisah paling kelam karena mengandung sihir hitam layaknya penggunaan Horcrux untuk membelah atau memisahkan jiwa. Kali ini diceritakan bahwa yang dipindahkan atau dipisahkan dari tubuh adalah hati sehingga membuat tubuh yang ditinggalkan menjadi tidak sensitif dan cenderung berbuat layaknya hewan buas. Hal itu terjadi karena adanya pemisahan sesuatu yang seharusnya tak boleh terpisahkan, sesuatu yang melanggar aturan pertama dalam Hukum Fundamental Sihir Adalbert Waffling: Usiklah misteri misteri terdalam--sumber hidup, esensi diri-- hanya jika kau telah siap menanggung konsekuensi paling ekstrem dan paling berbahaya (hal. 86-87).

Kisah Babbity Rabbity dan Tunggul Terbahak menceritakan kisah konyol tentang raja bodoh yang terobsesi menjadi penyihir. Dalam kisah ini dikenalkan pula tentang animagus yaitu penyihir yang dapat berubah menjadi kelinci. Secara umum, Babbity Rabbity mengusung dongeng tradisional yang menceritakan kekuatan penyihir yang mampu berubah wujud.

Bagi saya pribadi Kisah Tiga Saudara merupakan kisah yang paling indah. Walaupun tidak disebutkan di dalam buku The Tales of Beedle The Bard, dalam Harry Potter and The Deathly Hallows disebutkan bahwa Kisah Tiga Saudara mengisahkan tentang tiga bersaudara Peverell yaitu Antioch, Cadmus, dan Ignotus dalam usahanya melawan kematian. Dengan masing-masing mempunyai benda sihir yang dihadiahkan oleh Kematian, mereka menjalani kehidupan sebagai penyihir yang tak terkalahkan. Antioch Peverell dengan Tongkat Elder-nya yang tak terkalahkan dalam duel, Cadmus Peverell dengan Batu Kebangkitan yang mampu menghidupkan orang yang telah mati, dan Ignotus Peverell dengan Jubah Gaib yang sangat populer dalam dunia Harry Potter sebagai benda sihir yang membuat pemakainya tak tampak dan terlindungi dari derasan mantra apapun. Namun, pada akhirnya kematian menguasai semuanya karena pada kodratnya, tak ada makhluk di dunia ini yang luput dari kematian.

Begitulah, lima dongeng yang akan menghadirkan kegembiraan, tawa, dan ketegangan bagi para pembacanya. Selamat membaca kisah apik ini dan resapi pesan yang terkandung di dalamnya. Kita akan mendapatkan semacam konsep umum tentang kebenaran seperti yang dijelaskan Profesor Albus Dumbledore bahwa kebenaran itu indah dan mengerikan, dan karenanya harus diperlakukan dengan amat hati-hati.

Cover buku dikopi dari sini.

1 comment:

  1. wah pengen baca..., sayang di sampit gk ada toko buku buat beli....

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...