Ceritanya, waktu liburan ke Pulau Tidung minggu kemarin, ada salah satu teman saya yang bertanya-tanya mengapa saya masih saja sempat membaca walaupun dalam acara liburan. Saya hampir selalu membaca satu atau dua buku sebagai 'teman' jalan saat merencakan mau liburan ke mana. Alasannya cukup simpel. Tak selamanya dalam acara perjalanan kita akan menghabiskan waktu dengan bergosip atau ngobrol tentang suatu hal. Ada kalanya mulut ini capek kan kalau seharian cuma cuap-cuap tidak jelas juntrungannya.
Saya katakan kepada teman saya itu, membaca itu sungguh mengasyikkan. Daripada kita bengong kayak 'kethek ketulup', kan lebih baik melakukan kegiatan produktif (dan kreatif) dengan membaca. Ada banyak hal yang bisa didapatkan dari kegiatan membaca. Saya bisa menghabiskan waktu liburan saya di hari Sabtu Minggu hanya dengan membaca dan tidak perlu pergi ke mana-mana. Selain irit pengeluaran yang tidak perlu, saya jadi bisa beristirahat lebih banyak. Soalnya jika sudah terasa ngantuk, bisa langsung tepar di kasur. Enaknya. Selain itu, saya juga lebih senang untuk membaca buku daripada tidur di pesawat. Kan sayang kalau perjalanan yang cuma sebentar itu musti dihabiskan dengan tidur. Secara pemandangan dari dalam pesawat begitu indah dan menawan. Apalagi kalau daerah yang akan kita kunjungi ini merupakan daerah yang baru kita datangi untuk pertama kali.
Lalau bagaimana memulainya? Sebenarnya saya agak bingung dengan pertanyaan ini. Soalnya, saya tidak tahu pasti mengapa saya menjadi orang yang suka sekali membaca. Yang saya tahu, awalnya saya rutin membaca buku di setiap waktu senggang yang saya miliki. Awalnya memang agak berat jika pada mulanya memang tidak suka membaca dan baru akan mulai menyukai membaca.
Membaca saat berada di atas perahu, di tengah laut :=)
Menumbuhkan kegiatan membaca perlu dilakukan pelan-pelan dengan penuh keteraturan. Cara yang paling mudah adalah dengan memilih jenis bacaan yang secara personal dekat dengan kita. Misalkan, jika kita suka film, maka bacalah ulasan-ulasan tentang film, buku, majalah atau segala sesuatu yang berkaitan dengan film seperti buku yang akan, sudah, atau sedang difilmkan. Atau bagi yang suka olahraga, seperti bola misalnya, bisa memulai kegiatan membaca melalui topik-topik yang mengangkat isu dan tema bola. Memilih bahan bacaan (awal) untuk menumbuhkan minat baca ini merupakan poin penting yang (bisa jadi) menentukan mau tidaknya, atau berjalan tidaknya kegiatan menyukai membaca buku. Hal itu karena jika dari awal sudah mendapatkan kesan bahwa membaca itu membosankan dan hanya buang-buang waktu, maka sudah dipastikan jika buku akan menjadi rivalnya dalam menjalani kehidupan. Maka, pandai-pandailah dan berkreatiflah dalam menentukan bahan bacaan yang bagus dan cocok untuk kita baca.
Jika Anda merasa kesulitan untuk menentukan buku seperti apa yang cocok untuk dipakai menumbuhkan minat baca, tanyalah kepada teman dekat Anda, buku apa yang bagus untuk dibaca, kemudian mulailah membaca. Jika malu untuk bertanya kepada teman karena takut diolok-olok bahwa sudah segede gambreng baru mau belajar membaca, datanglah ke perpustakaan atau toko buku terdekat, pilih salah satu dari 10 judul buku yang masuk jajaran best seller dan Anda rasa paling menarik dan paling mudah dimengerti, kemudian mulailah membaca.
Jika Anda merasa kesulitan untuk menentukan buku seperti apa yang cocok untuk dipakai menumbuhkan minat baca, tanyalah kepada teman dekat Anda, buku apa yang bagus untuk dibaca, kemudian mulailah membaca. Jika malu untuk bertanya kepada teman karena takut diolok-olok bahwa sudah segede gambreng baru mau belajar membaca, datanglah ke perpustakaan atau toko buku terdekat, pilih salah satu dari 10 judul buku yang masuk jajaran best seller dan Anda rasa paling menarik dan paling mudah dimengerti, kemudian mulailah membaca.
Jauhkan diri Anda dari pergaulan dengan orang-orang yang tidak suka membaca. Bukan dengan menjauh secara langsung dan permanen tapi usahakan jika Anda sedang ingin membaca, carilah tempat yang asyik dan nyaman sekaligus jauh dari gangguan teman-teman yang bisa datang kapan saja dan mengajak kita hang out di luar. Percayalah, orang-orang seperti ini tidak akan membawa kemajuan bagi kehidupan kreatif Anda dalam menikmati literasi. Biasanya, saya katakan biasanya, orang-orang yang jarang atau tidak suka membaca akan lebih cenderung menyukai budaya lisan. Maka tak jarang, saya pikir, orang-orang yang banyak omong adalah orang yang tidak suka membaca.
Jika Anda merasa orang paling malas membaca, mulailah dijadwal dan diatur untuk membagi lembar-lembar dalam buku, tentang jumlah lembar yang harus selesai dibaca dalam satu hari, tentang kapan harus mulai membaca, dan tempat yang paling asyik untuk menikmati sebuah buku.
Membaca merupakan kegiatan personal yang tidak dapat dipaksakan. Jika memang dari awal Anda niat, maka tinggal membiasakan saja kegiatan tersebut untuk dilakukan secara teratur. Seperti halnya makan, minum, dan buang air, membaca bisa menjadi semacam kebutuhan hidup yang mencandu dalam diri kita saat kita sendiri mau dan berusaha menjadikan virus kreatif tersebut menggerogoti tubuh dan pikiran kita. Jadi, apalagi yang Anda tunggu, inilah saat yang baik untuk memulai membaca buku. Berangkat!!! ;=)
Baca juga posting saya berjudul Di Toko Buku di arsip Juni.
ReplyDeletesalut atas minat bacanya....
ReplyDeletememang membaca seharusnya menjadi budaya dalam lingkungan kita, tapi mahalnya harga buku dan keterbatasan toko buku khususnya di Ind timur kadang membuat minat baca menjadi hilang.