Aku merasa hidupku penuh tanda seru
Yang datang tiba-tiba menghantu
memecahkan gelas-gelas kaca kebebasan
Hidupku disesaki bayangan
Yang hadir mengaburkan angan
Menanam benih-benih kebencian
Tanda seru
Tak lalu, tak kini
Hadir dalam setiap rombongan mata benalu
Yang memasung, membelenggu
Membuatku membatu
Di tengah simpang empat penuh sesak
Manusia abu-abu
Tanda seru
Haram bagiku mengais haru
Kunantikan puasmu ...
... menghajarku
Nganjuk, 26 Oktober 2005
12 : 04 : 15 WIB
No comments:
Post a Comment