Tuesday, December 16, 2008

Malam Dalam Diam

Pada akhirnya kita hanya terdiam
Membisu seperti batu
Di tengah riang sorakan setan
Yang membahana
Kita ini debu
Yang terhempas dari tengah Sahara
Mengapa?
Tak tahu
Kita hanyalah anak metamorfosis hidup
Bagaimana bisa?
Hanya Tuhan yang paham
Dan malam pun turun
Menghampiri kita dengan lembut dan mesra
Apakah kau masih terdiam
Termangu
Di balik sajadah kusam yang rindu kau dekap
Yang rindu sorakan air matamu dalam menghamba
Dan malaikat pun menyanyi
Mendendangkan soneta langit
Dalam bahasa yang tak kau mengerti
Dan kau pun masih terdiam
Meratapi nasib yang mulai membisu

Nganjuk, 5 Januari 2006
06 : 01 : 10 WIB

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...