Situs jejaring sosial seperti facebook sepertinya telah menjadi semacam candu bagi saya sampai-sampai pas kebangun tidur pada tengah malam, hal yang pertama dilakukan adalah melihat jam dan up date-an status. Kebiasaan yang tidak baik memang. Dan saya sudah berusaha mengubahnya dengan meletakkan handphone biasa (artinya tidak bisa untuk koneksi internet) di samping bantal saya selain setumpuk buku yang jadi pengantar tidur. Membaca status-status tak penting itu kadang saya juga agak jengah. Pasalnya hal-hal remeh temeh saja harus ditulis layaknya infotainment melansir berita tak penting para artis ibukota.
Selain melihat status biasanya saya juga mengecek siapa yang sedang berulang tahun di hari itu. Tapi, melihat teman saya yang jumlahnya ribuan itu kok jadi males juga jika yang berulang tahun dalam hari itu banyak. Pasalnya, bukan apa-apa, tapi karena dari sekian ribu itu hanya beberapa saja yang saya pernah bertemu langsung dengan manusianya. Lainnya maya. Paling males lagi jika tahu tulisan di wall teman yang rajin sekali memberi ucapan selamat sejak pagi-pagi sekali. Sepertinya ada satu poin istimewa yang membuatnya menjadi semakin 'lain' jika menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat.
Dan ucapan biasa atau standar ucapan selamat di facebook adalah kalimat seperti 'hi, selamat ulang tahun ya, wish u all de best', 'met ultah ya, WUATB', dan ucapan-ucapan sejenis yang serupa dengan itu. Bagi mereka itu biasa. Bagi saya kok ya basi banget ya. Maksudnya, kalau Anda membaca ucapan yang sama, dari orang yang sama, selama berhari-hari dalam satu tahun, tidakkah Anda berpikir kalau ucapan itu hanya penuh basa-basi belaka. Dan itulah yang sangat tidak saya sukai di dunia ini. Hidup penuh basa-basi, biar kelihatan bagus di luar tapi masam di dalamnya.
Dan untuk kasus saya, mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman di facebook merupakan hal yang luar biasa. Kalau memang tidak terlalu kenal biasanya saya tidak mengucapkannya, apalagi jika yang ulang tahun adalah seorang figur publik. Mending di balas, di baca pun kadang tidak. Jika melihat banyak ucapan seperti itu, paling-paling cuma menulis status 'temans, terima kasih ya ucapannya, maaf tidak bisa dibalas satu-satu'. Begitulah biasanya. Sebiasa ucapan yang dilontarkan seperti kebiasaan. Nyaris tak meninggalkan jejak makna sedikitpun.
Maaf, mungkin ada sebagian yang tidak setuju dengan pendapat saya ini. Tapi itulah yang saya rasakan. Bagi saya, memberikan ucapan selamat ulang tahun itu layaknya menghadiahi seseorang sebuah doa di hari (yang dianggap) istimewa. Jadi harus dilakukan dengan wajar, penuh dengan khidmat, dan tidak palsu. Ucapan yang ditulis nyaris sama kepada semua orang yang sedang berulang tahun menunjukkan bahwa ucapan tersebut hanya mandeg sebatas menjadi formalitas penyedab atau bumbu pertemanan. Lainnya itu nonsense.
Pernah suatu ketika terbersit niat untuk menghilangkan tanggal kelahiran di facebook. Alasannya supaya mata saya tidak terganggu membaca status atau ucapan yang sangat biasa itu. Tapi niat itu hanya sebatas niat. Belum saya laksanakan hingga saat ini. Dan saya pun masih menjalankan kebiasaan lama saya untuk tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada sembarang orang jika memang tidak terlalu kenal. Selain biar tidak dikira SKSD, ya biar tidak kecanduan untuk melakukan sesuatu yang tidak perlu. Dan inilah saya, seseorang yang mulai belajar menjadi pribadi yang efektif dan berusaha berkreatif sesuai dengan jalan pikiran yang menurut keyakinan saya benar. Selamat berhari Minggu. ;=)
Memorabilia Maria
-
.: Tengara *Maria* 🍁🌿 :.
Saat masih SD, saya mengenal sosok *Bunda Maria* hanya dari figur yang
terdapat di altar dalam rumah kawan saya yang *Katolik*...
4 years ago
No comments:
Post a Comment