Friday, June 18, 2010

Episode #21: Belajar Bahasa Inggris

Sepertinya sudah mendekati titik nadir bahwa belajar bahasa Inggris memang mutlak diperlukan dalam hidup saya. Ada beberapa kejadian dan alasan yang saya alami selama satu tahun ke belakang sehingga membuat saya berpikir 'inilah saatnya bahasa Inggris harus menjadi bagian dari bahasa sehari-hari dalam hidup saya'. Sudah bukan saatnya pula menganggap bahwa penggunaan bahasa Inggris hanya untuk sok-sokan. Biar dikata orang modern, sok wertern, tidak menghargai bahasa sendiri, atau sebutan lain, mulai saat ini saya akan tutup telinga saja.

Kejadian yang memaksa untuk belajar bahasa Inggris adalah:

Traveling. Karena suka jalan-jalan, persoalan bahasa merupakan masalah yang biasanya kerap saya hadapi saat traveling. Pesan tiket, bahasa dalam kertas tiket, buku-buku petunjuk traveling, blog-blog para traveler kebanyakan berbahasa Inggris. Pas ke Bali, hampir semua informasi, pamflet, brosur, menu makanan menggunakan bahasa Inggris. Di sana pun, seperti surganya para turis asing. Saya sempet barengan pas naik pesawat dan dugem dengan para bule Jerman dan India.

Kalau bertemu teman jalan sama bule-bule gitu, biar komunikasi lancar, bahasa Inggris harus OK biar tidak terlalu banyak eee eee eee kalau pas ngobrol dengan bule. Catatan: bule kebanyakan tidak akan merespon obrolan orang terlalu lama mencari kata-kata. Itu dianggapnya bahwa orang yang gagap bahasa Inggris dianggap tidak menghormati lawan bicara. Nah lo? Saya pernah mengalaminya saat berenang di laut selatan di Pantai Pangandaran. Waktu itu ban yang saya tumpangi terseret ombak ke tengah. Karena saya belum bisa berenang, makanya saya minta tolong ke bule-bule Jerman yang saya ajak ngobrol pas saya masih di pantai tadi. Dan (bodohnya saya) karena bahasa Inggris saya kurang lancar, si bule merasa apa yang saya omongkan itu merupakan jokes garing ala remaja. Mulai saat itu saya mulai merasa bahasa Inggris penting bagi hidup saya.

Membaca. Sepertinya saya sudah sering membahas topik ini. Tapi, mungkin interest saya terhadap buku sedikit bergeser. Untuk memenuhi hasrat yang besar akan bahasa Inggris, mulai sekarang sedikit demi sedikit saya mulai membeli buku-buku berbahasa Inggris. Selain untuk koleksi, sekalian untuk belajar dan memperbanyak kosakata juga. Ya memang sih, jika dilihat dari harga, buku-buku berbahasa Inggris memang harganya lebih mahal secara di Indonesia masih merupakan buku impor. Jikapun, buku bahasa Inggris itu terbitan Indonesia, harganya juga ikut-ikutan harga buku impor. Sigh.

Sekolah. Cita-cita saya dari dulu adalah bisa sekolah di luar negeri. Negara-negera yang ingin sekali saya kunjungi banyak sekali. Melihat mahalnya biaya untuk bisa ke sana, beasiswa sepertinya adalah jalan satu-satu yang terpikirkan saat ini karena saya bukan (baca: belum termasuk orang kaya), bukan anak orang kaya, dan belum memiliki uang dalam jumlah besar untuk membiayai keinginan saya tersebut. Berbekal dari pengalaman teman-teman saya yang saat ini (cukup beruntung) bisa sekolah di luar negeri, sepertinya bahasa Inggris merupakan jembatan bagi siapa saja yang berniat menjalin atau mencari hubungan dengan dunia internasional.

Menulis. Hobi menulis juga merupakan alasan mengapa saya harus belajar bahasa Inggris. Selain karena kemampuan tulis-menulis dalam bahasa Inggris merupakan kemampuan yang harus dimiliki jika ingin belajar di luar negeri, jika kamu ingin blogmu dibaca oleh orang asing, akan lebih baik jika tidak mengandalkan google translator untuk menerjemahkan tulisan-tulisan kita. Terakhir jika tahu dengan rencana Andrea Hirata berikut seabreg agendanya adalah mengikuti festival sastra di forum internasional dan ikut kelas writing program di Iowa University, Amerika, saya merasa perlu belajar bahasa Inggris secara sungguh-sungguh sebagai persiapan jika tahun depan saya bisa ikut Summer Course di Belanda. Sepertinya menyenangkan jika tulisan-tulisan kita bisa dibaca oleh beragam kalangan, berbagai tingkat usia, bermacam-macam bangsa, di seantero penjuru dunia. Kapan ya saya bisa seperti itu?

Nonton film. Salah satu kesukaan saya yang lain adalah menonton film. Beberapa bulan terakhir saya mulai mencoba menikmati suatu film tanpa tergantung pada teks yang biasa menyertai suatu adegan. Bukannya sok aksi, tapi belajar listening kan harus dari berbagai macam sisi kehidupan. Dan bertambah mudah suatu pembelajaran jika kita menikmati cara-cara yang diambil merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan kebutuhan hidup kita.

Dan apakah yang saya lakukan untuk bisa berbahasa Inggris:

Sepertinya untuk sampai pada tingkat mahir butuh waktu yang agak lama jika partner incrime untuk belajar bahasa Inggris di lingkungan sekitar sangat sedikit. Untuk itu (seperti yang saya katakan di atas) saya mulai membeli buku-buku dengan teks bahasa Inggris, pinjam (secara diam-diam) kaset listening pembelajaran bahasa Inggris milik bapak kos hehehe, dan join di situs-situs yang menawarkan cara-cara berbahasa Inggris di sini.

Mengatur waktu. Dan sepertinya bulan Ramadhan adalah saat yang tepat untuk memulai. Saya pilih bulan Ramadhan karena (mungkin) saya akan punya sedikit waktu luang untuk dialokasikan dalam waktu belajar saya di tengah kesibukan. Sengaja saya menghindari memasukkan lagu sebagai media belajar bahasa Inggris soalnya bisa lupa suasana jika sudah menyanyi. Pengalaman menunjukkan bahwa jika menyanyi, dunia seakan hening mendengarkan suara Giant (baca: Jayen, tokoh di serial Doraemon). Tahu kan maksudnya.

So, English is very important to your future. Let's learn, speak, and tray to make English as a part of our life. Cheers!!! ;=)

4 comments:

  1. saya setuju sekali, bahasa inggris itu penting,hehehe..saya jg lg belajar nih.

    Oya, saya kagum dengan segala mimpi dan semangat anda untuk mewujudkannya. Saya merasa perlu belajar dari anda nih,hehehe :)

    ReplyDelete
  2. @ LisaDidien : walaupun kata Arai di novel Sang Pemimpi berkata: ' bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi kita' tapi saya lebih suka ucapan mbak Anggun C. Sasmi dalam suatu wawancara mengenai single terbarunya 'Mimpi' yaitu 'kalau udah punya mimpi, ya bangun, kejar mimpi itu dalam dunia nyata'. So, live your dream ;=)

    ReplyDelete
  3. yap, saya setuju...saya jg pernah dengar kata2 itu dari mbak anggun...mjd sbuah inspirasi :)

    sip, semangat! :)

    ReplyDelete
  4. aku Jg begitu mImpi aku juga pengen jadi master english di aus hehehehehehehe
    itu impian saya

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...