Friday, December 19, 2008

Saat Vagina Angkat Bicara

Suaraku, hanyalah nyanyian gagak
Yang menyeruak di ambang malam
Hanya angin berhembus
Mengaburkan setiap asa yang tergurat di ujung pinta

Aku tak pernah tahu
Cawanku isi arak atau madu
Adalah kesucian yang kuanggap ada
Tuk bungkam segala dosa

Bunyi sabit pun menggemuruh
Kuharap dentang setiap lidah yang terpatri di mulutku
Kau dengar di telinga hatimu yang paling curam
Setitik noda tak sanggup kupahami
Jika arti suci tak mampu menjawab tanya

Namun
Aku hanya menunggu
Sebab air mata hanyalah sandiwara
Yang tak sanggup penuhi cawanku

Dengarlah wahai semua
Aku tak henti berteriak

Jakarta, 16 November 2006
23 : 48 : 55 WIB

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...